.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

I whould like to Promote

Senin, 24 Oktober 2016

Mengenal Lebih Dekat Kebudayaan Bali Yang Kini telah diakui UNESCO

Subak di Bali Diakui Sebagai Warisan Budaya Dunia
(Pemandangan perairan di Bali)

Subak merupakan sistem perairan di Bali.Subak adalah organisasi kemasyarakatan yangkhusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali.Ini merupakan kebudayaan yang turun temurun dari zaman dahulu. Subak ini biasanyamemiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, yang khusus dibangun oleh para petani dandiperuntukan untuk Dewi kemakmuran atau Dewi Kesuburan yaitu Dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.Subak sebenarnya merupakan komunitas petani yang membagi area sawah secara bertingkat.Komunitas ini bebas dari sistem kasta yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari umat HinduBali. Untuk masyarakat Bali, irigasi tidak hanya menyediakan air untuk tanaman, tetapidigunakan juga untuk membangun sebuah ekosistem.
Secara filosofis, keberadaan subak merupakan implementasi dari konsep “tri hita karana”,
yang bila diartikan adalah tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam). Tri hitakarana merupakan konsep mengenai hubungan yang harmonis antara manusia dengan tuhan,manusia dengan alam, dan antar manusia. Jadi dengan kata lain, kegiatan di dalam subak tidak selalu mengenai pertanian, tapi juga mencakup interaksi sosial antar warga dan ritualkeagamaan untuk kesuksesan dalam bertani

Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuwan, dan Budaya, UNESCO, mengakui budaya Subak dari Bali sebagai bagian dari warisan dunia. Subak dianggap sebagai sistem irigasi yang dapat mempertahankan budaya asli masyarakat Bali. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nuryanti, mengutarakan bahwa sistem pengairan Subak dari masyarakat Bali telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia (World Heritage).
Masih menurut Windu, keputusan resmi akan ditetapkan melalui sidang ketok palu di St Petersburg, Rusia, di 20 Juni 2012 mendatang. "Bahwa budaya Subak ini dianggap memiliki Outstanding Universal Values. Jadi memiliki nilai budaya yang luar biasa, yang masih bisa ditunjukan bukti-buktinya sebagai kultur hidup yang diikuti oleh masyarakat adat di Bali. Subak adalah sistem kehidupan yang masih diikuti oleh masyarakat," kata Windu.
Ia pun menambahkan, Subak dinilai menciptakan perekat sosial pada masyarakat Bali. Sebelumnya beberapa jenis warisan budaya Indonesia telah diakui oleh UNESCO, di antaranya batik, keris, Candi Prambanan, juga alat musik angklung serta karinding.

Penetapan Subak ini bertepatan dengan 40 tahun Konvensi Warisan Budaya Dunia. Konvensi yang dimulai pada tahun 1972 ini merupakan pakta internasional untuk melestarikan budaya dan warisan alami yang tersebar di penjuru dunia.
Fakta ini berbeda dengan perjanjian internasional lainnya. Karena mengakui adanya interaksi manusia dengan alam dan bagaimana cara menyeimbangkan keduanya. Untuk perayaan istimewa tahun ini, Konvensi Warisan Budaya Dunia merayakan pembangunan berkelanjutan dan peran dari komunitas lokal.



(Source: ANTARA, KBR68H, Unesco.org http://whc.unesco.org/en/list/1194)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar